Monday, April 23, 2007

Transit

Pagi datang mengenalkan sinar mentari
yang menepuk bahuku layaknya seorang kawan lama

hangat sekali

“Terima kasih, sudah menunggu,” jawabku sembari
membenahi lagi potongan wajah yang sempat
dikutak-katik bagian imigrasi

“Tak masalah. Kau yakin wajah yang kau pakai itu tak keliru?”
tanya cahaya keemasan itu mendadak sok tahu.
Hei, kalaupun tertukar dari mana ia bisa mengetahui itu wajahku atau bukan?
Maka kutinggalkan dia di gerbang sendirian

Kusongsong seekor lift yang menggonggong pendek tak sabar.
Teeet!
“Mari kuantarkan kau pada keterasingan yang hablur
di setiap kehadiran musim gugur,” ujarnya.
Teeet!

Ingin sekali aku menggeleng
dan menjelaskan kepadanya bahwa
aku pun sunyi yang menjadi kerikil

jadi apa bedanya?

Namun senyumku menelikung
lebih dulu mewartakan sebuah tiris di dada.
“Tentu saja, tapi bisakah kau beritahu lebih dulu
di mana persisnya letak boks telepon?”


Incheon, 2006

5 comments:

Anonymous said...

ini beneran Bang Akmal? kok bisa nyasar ke blog Rima? nge-search nama sendiri di google ya? hehehe..

btw, saya suka tulisan2 Anda, jadi blognya boleh di-link ya..

thanks telah berkunjung.

Anonymous said...

Bang Akmal.. maaf hari ini ga bisa dateng ke UPI, soalnya temen yang mau nemenin lagi tepar,, tadi malem nonton Spiderman, hehe.. maaf ya.. :)

Seorang Sendja said...

minum susu kedelai sambil berdiri dan telponan di boksnya gimana?

Tukang Susu said...

@ seorang sendja
hahaha... coba aja bayangin sendiri, lebih asyik lagi coba lakuin sendiri! hehehe...

thanks sudah mampir.

carpe diem said...

wew, aku dari dulu gak begitu suka baca puisi, kesannya gimanaaa gitu. Tapi sempet dikasih tugas bikin puisi waktu di skul. Bikinnya dgn rada ogah"an dan without feel. Ada salah satu puisiku judulnya anjing yg kata depannya gini "anjing itu mengataiku anjing" dan puisi itu dipilih buat teks lomba baca puisi, hampir 70% pesertanya baca puisiku itu, dan baru kali itu aku merasa bahwa begitu senangnya saat puisi kita dibaca orang.


tapi tetep, saya gak suka baca puisi orang, apalagi yg panjang dan melankolis. Tapi puisi mas berbeda, keren. Saya jadi merasa kerdil. Saya sampe puter otak mikir nih puisi artinya apaan ya??keren...

saya hampir baca semua puisi mas di blog ini, tapi kok sukaan yg ini ya (transit)...^^